Sejarah Desa Lengkong Kecamatan Batangan Kabupaten Pati Jawa Tengah

  • Nov 27, 2018
  • lengkong
  • BERITA

Sejarah Desa Lengkong

Kecamatan Batangan

Kabupaten  Pati

Menurut Legenda Pembangunan Masjid Demak di awali cerita  Walisongo Wali Tanah Jawa  yang bernama Raden Said Sunan Kalijogo mendapat bagian satu  Tiang untuk membuat Masjid Demak. Sunan Kalijogo pergi kepulau Jawa paling Timur yang sekarang Banyuwangi disana ada pohon Jati, yang menurut cerita asal Jati tersebut asal dari biji ( janggleng ), yang biji tersebut menurut cerita  dari Mekah yang mengikuti  arus ombak sesampainya di Pulau Jawa paling Timur tumbuhlah jati tersebut yang berumur puluhan Tahun akhirnya panjang dan membesar.

Pada waktu Sunan Kalijogo kebagian mendapatkan tugas mencari kayu Jati yang nantinya yang akan dipakai sebagai tiyang Masjid Demak beliu pergi ke Timur mencari tanaman Jati yang nantinya akan dipakai untuk Tiang Masjd Demak dan akhirnya mendapakan Jati yang dimaksud di derah Jawa paling Timur itu yang sekarang bernama Banyuwangi. Kemudian di tebanglah Jati itu, Karena Pohon Jati yang sangat pajang dan besar itu di bawa ke Demak itu melaui Laut pada malam hari tetapi saat itu beliau melihat ke Timur ada awan merah yang sama kalau waktu akan terbit Matahari maka pohon Jati itu disandarkan kepantai yang pada waktu belum ada namanya Pulau tersebut, kemudian selang   yang terlalu lama pulau yang dihat di Timur itu sinar merah hilang,  ternyata ada gangguan jin penghuni pulau itu seakan terbakar yang Kanjeng Sunan Kalijogo  mengatakan marong seperti terbakar yang sekarang terkenal Pulau Marongan ketika itu pohon jati yang dibawa melaui laut tadi disandarkan ke Pulai yang belum ada namanya . Kemudian  Sunan Kalijaga mendapat naik ke daratan pulau tadi yang di sandari pohon Jati.  Sunan Kalijogo mendengar suara orang yang membersihkan beras dalam bahasa jawa namanya nginteri beras seakan-akan waktu betulan akan pagi ternyata waktunya masih malam, hal ini Sunan Kali jogo digoda penghuni pulau yang belum ada nama tersebut. Marahlah Sunan Kali Jogo kepada penghuni Pulau  yang ternyata berkelamin perempuan sebagai kepala suku atau Penggede (Bhs jawa) dan dikjarlah pengede itu  yang nama Rancang Kencono orang ini ber agama Hindu mempunyai saudara dua orang laki-laki yang namanya tidak disebutkan. Karena Sunan Kalijogo marah tiga orang ini lari terbirit-birit akhirnya ketangkap di tempat yang berbeda,  yang perempuan  di tepi Pantai, Sunan Kalijogo sambil  berkata  kalau kamu mengganggu anak cucuku kamu nantinya mendapat afat  menjadi Perawan tua. Kemudian Sunan Kalijogo melanjutkan pengejaran kepada kedua saudaranya laki-laki. Pada waktu itu pulau ini belum ada namanya .Sunan Kalijogo melanjutkan pengejaran kepada kedua laki-laki itu akhinya ketangkap dilokasi sebelah  Barat Pulau itu,  yang  satu  diselah Utara. Akhirnya ketangkaplah kedua saudaranya itu, kemudian Sunan Kalijogo marah dan berkata pantas kamu nglingkang-nglingkung seperti ular pada sat itu juga orang tersebut menjadi ular besar naik keatas pohon besar disitu ada pohon asam jawa yang sampai sekarang masih tumbuh yang satunya lari dipohonasam jawa jug ditepi pantai sekarang menjadi jalan ditepi tambak warga. Dan Lengkong itu dari kalimat nglingkang -nglingkong. Yang sekarang Desa ini dinamakan Desa Lengkong.

  [caption id="attachment_96" align="aligncenter" width="300"] Kepala Desa Lengkong Periode Tahun 2019-2025[/caption]