Petani tambak memanen garam di meja garam yang alasnya memakai geoisolator di Desa Lengkong Batangan

  • Sep 10, 2021
  • lengkong

LENGKONG, 10 AGUSTUSTUS 2021.  

lengkong-batangan.desa.id- Para petani tambak garam di Desa Lengkong hampir 90%  mereka menggunakan program isolator yang  bantuan dari KKP RI.  Pada awalnya para petani Desa Lengkong menolak bantuan ini karena mereka beranggapan bahwa plastik geisolator  bantuan Kementrian kelautan itu  air laut yang ditaruh diatas plastik tidak dapat menjadi garam karena selam bertahun-tahun mereka membuat garam secara turun menurun tidak memakai plastik geioisolator.

[caption id="attachment_4506" align="aligncenter" width="300"] Panen pada meja garam yang pakai plastik(geoisolator) petani Desa Lengkong[/caption] [caption id="attachment_4459" align="aligncenter" width="225"] Meja garam menggunakan plastik (geoisolator) garamnya ptih bersih dan tidak mengandung lumpur[/caption]

Sehingga mereka tidak mau menerima bantuan itu. Namun gigihnya Pendamping Desa selalu memberi motivasi kepada  petani akhirnya ada 4 petani yang ingin mencoba plastik (geoisolator) itu dipasang di meja garam 4 petani itu. Dalam waktu tidak begitu lama  diatas meja garam pun muncul butian-butiran garam yang putih dan besar. Selama 4 hari petani baru panen, pada waktu panen Pendamping Desa  mengundang tetangga nya untuk melihat petani yang panen menggunakan plastik geoisolator.

  [caption id="attachment_4506" align="aligncenter" width="300"] Panen garam menggunakan alat garuk terbuat dari bambu dankakinya beralaskan sandal[/caption]

Betapa terkejutnya mereka melihat garam yang putih dan hasilnya lebih banyak daripada yang tidak memakai plastik, mereka baru tahu kegunaan plastik dan keunggulan memakai plastik. Akhirnya pada tahun 2011 petani Desa Lengkong yang berjumlah 360  orang tergabung dalam 36 kelompok  mengajukan permohonan ke KKP RI melalui Dinas Perikanan dan Kelautan Kaupaten Pati pada tahun 2014  petani Desa Lengkong mendapatkan bantuan geoislator sejumlah 825 rol (gulung) yang dibagikan kepada 360 petani  garam sesuai  dengan luasan tambak yang dikerjakannya.

  [caption id="attachment_4506" align="aligncenter" width="300"] Panen garam dikumpulkan tdrlebih dahulu setlah terkumpul diangkut kedalam gudang[/caption]

Tetapi dulu tetap ada yang masih tidak percaya kemudian menolak menerima bantuan. Seiring  berjalannya waktu mereka mengerti manfaat dan keunggulan geoisolator akhirnya mereka sekarang memakai geiosolator. Karena Desa Lengkong sudah banyak menggunakan plastik dan dengan adaya program integrasi yang tidak integrasi tidak mendapatkan bantuan, mereka pun rela membeli plastik sendiri biar pun plastik yang dipakai meja garam itu mahal harganya tetap dibeli. karena tahu keunggulanmemakai plastik dibanding

              legimanmuhlis@gmail.com